-->

Langkah Penyetelan Timing Belt

Langkah Penyetelan Timing Belt
Langkah Penyetelan Timing Belt
Penyetelan timing belt dilakukan untuk menjaga kinerja dari timing belt biar tetap optimal. Untuk melaksanakan penyetelan timing belt biar lebih sempurna maka dilakukan dengan berpedoman pada buku manual kendaraan.

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tata cara penyetelan timing belt yang pada umumnya dilakukan pada kendaraan .

Alat dan materi yang diharapkan :
Alat :
  • Tool box 1 set
  • Kunci socket 1 set

Bahan :
  • Kendaraan atau stand mesin

Langkah penyetelan :
  1. Tentukan arah putaran mesin terlebih dahulu dengan cara lakukan langkah starter untuk mengetahu arah putaran mesin. Arah putaran mesin pada umumnya searah dengan putaran jarum jam kalau dilihat dari depan mesin, namun ada juga beberapa mesin yang arah putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.
  2. Cari lubang investigasi timing belt pada rumah atau cover timing belt. Jika tidak terdapat lubang investigasi timing belt maka rumah atau cover timing belt harus dibuka.
  3. Periksa keadaan kondisi gerigi pada timing belt dari kemungkinan retak. Selain itu, periksa juga dari kemungkinan terjadi kebocoran oli yang masuk ke bab timing belt, alasannya yakni oli dilarang masuk ke ruang timing belt.
  4. Kendorkan baut-baut pengikat stasioner hingga rol penekan timing belt sanggup bergerak. Stasioner akan menekan timing belt secara otomatis alasannya yakni pegas yang terdapat di dalam stasioner.
  5. Putarkan poros engkol satu putaran memakai kunci. Jangan memutar poros engkol berlawanan dengan putaran mesinnya alasannya yakni akan berakibat timing belt sanggup melompat sehingga terjadi kesalahan timing.
  6. Kencangkan kembali baut pengikat stasioner.

Perhatian :
  1. Beberapa kendaraan dilengkapi dengan rol penyetel timing belt tanpa pegas atau roda pompa air yang berfungsi sebagai rol penekan. Untuk penyetelan tipe ini maka dipakai alat khusus untuk sanggup menyetel kekencangan atau ketegangan timing belt biar sesuai dengan spesifikasinya.
  2. Jangan pernah membengkokkan timing belt atau memberi pelumas pada timing belt alasannya yakni akan merusak timing belt tersebut.
  3. Penggantian sabuk timing belt dilakukan pada jarak tempuh sekitar 80.000 km hingga 120.000 km, untuk lebih jelasnya perhatikan waktu penggantian timing belt pada buku manual kendaraan tersebut.
  4. Penyetelan sabuk timing belt yang kendur akan berakibat gigi-gigi timing belt sanggup melompat sehingga akan terjadi kesalahan timing bukaan katup-katup serta akan menjadikan bunyi mendengung pada bab timing belt. Sedangkan apabila penyetelan timing belt terlalu kencang akan berakibat timing belt akan cepat putus.
Advertisement