-->

Hidayatullah

Hidayatullah
Hidayatullah
Suatu hari aku menerima seruan dari Pimpinan Perguruan Tinggi Hidayatullah, Surabaya. Saya bertemu dengan para pimpinan perguruan tinggi dari tujuh provinsi termasuk dari Balikpapan, Gunung Tembak, kota sentra Hidayatullah didirikan. Rupanya, STAI Hidayatullah Surabaya lebih berkembang dibanding yang lainnya.
Semula aku agak hati-hati berbicara dengan mereka. Sebab, pimpinan Hidayatullah ini relatif kurang persentuhannya dengan Kementerian Agama RI. Pembinaannya juga tidak seintensif dengan perguruan tinggi lainnya. Barangkali sebab ada persepsi bahwa Hidayatullah mempunyai pemahaman agama yang langsung yang berbeda dangan Islam mainstreaming.
Ternyata, berbicara dengan mereka juga mengasyikkan. Mereka sangat terbuka memberikan pandangan- pandangan keagamaan yang dikembangkannya selama ini. Mereka bersikukuh dan sangat menekankan perbaikan akhlak. Akhlak ialah kunci insan sukses dan senang dunia dan akhirat. Apabila seseorang mempunyai budpekerti yang baik dan mulia, maka keterampilan dan profesionalisme akan mengikuti. Akhlak dan morallahnyang sangat sulit dibentuk.
Akhlak dan praktek ibadah menjadi penciri bagi pondok pesantren dan perguruan tinggi Hidayatullah. Dosen dan pimpinan PT harus memberi pola dalam hal ibadah dan perbuatan. Tahajjud, dan ibadah hariannya menjadi tolok ukur keshalehah seseorang.
Dalam diskusi tersebut, ada juga yang memberikan pikiran secara sangat terbuka. Kami ini sebagai perguruan tingginya sedang merintis dan sebagian yang lain sedang merintih.
Hal yang menarik ialah mereka sudah bertekad untuk mempraktekkan pendidikan dengan cara-cara yang soft. Kami sudah capek dengan cara- cara lama. Saya melihat Hidayatullah kini sudah lahir generasi gres yang lebih otentik. Mereka lebih terbuka dan lebih energik. Pikiran dan mindsetnya sudah berubah. Saya tidak tahu persis, apakah iktikad para pendirinya sudah mengalami metamorfosis ke arah yang lebih akomodatif. Saya kira kajian yang lebih serius dan mendalam.
Terus terang, semula aku cukup berhati- hati dengan civitas akademika Hidayatullah. Tetapi ternyata asumsi aku keliru.

Advertisement