-->

Memimpin: Berselancar Di Atas Ombak

Memimpin: Berselancar Di Atas Ombak
Memimpin: Berselancar Di Atas Ombak
We have entered in revolutionary times, kata Bill Gates. Kita sedang memasuki kala revolusi informasi. Revolusi informasi ditandai dengan akselerasi teknologi IT. Kita sedang mengalami kala disrupsi. No ordinary disruption, kini telah terjadi kekacauan yang tidak biasa. Demikian hasil riset Richard Dobbs, James Manyika, dan Jonathan Woetzel dalam buku teranyarnya itu. Ada empat perubahan yang sedang terjadi dan memengaruhi dunia global. a. Akselerasi teknologi informasi. Terdapat 2/3 warga dunia yang mempunyai android, hand phone dan mereka semua terkonek dengan internet. b. Aging population ( Populasi yang Menua). Di China dan Jepang, seorang remaja harus merawat enam orang tua. Kedua orang tuanya. Dua mertuanya. Dan dua orang kakek buyutnya yang masih hidup. Sehingga mereka kewalahan dalam merawat manula. Apa yang terjadi? Mereka merawat orang renta tersebut dengan pemberian robot. Robot lebih simpel merawat para manula daripada seorang pembantu atau perawat. c. Urban society. Terdapat 440 kota di dunia ini yang memilih mobilitas tenaga- tenaga profesional dan lajunya perekonomian dunia. Tianjin, China, Tokyo, Jepang, dst. d. Capital, people, investmen. Dalam kaitan ini, aku sangat bahagia membaca kiat dan taktik Robby Djohan, mantan Dirut Bank Mandiri. Beliau menulis buku inspiratif dengan judul: Leading in Crisis Praktik Kepemimpinan Dalam Mega Merger Bank Mandiri. Berikut cerita dan pelajaran yang sanggup dipetik: 1. Krisis besar diharapkan pemimpin besar. Tepat sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan RI, 19 september 1945, Soekarno dijadwalkan tampil berpidato di Monas (lapangan IKADA) dengan pengawalan sangat ketat oleh tentara Jepang. Rakyat murka sebab Jepang belum hengkang dari Indonesia dan masih ingin penetrasi kekuasaan di sini. Soekarno pertanda dirinya sebagai seorang pemimpin besar. Beliau tidak berpidato berapi- api memperabukan semangat rakyat sebagaimana biasanya. Soekarno kalem dan hanya berpidato tiga menit. Soekarno hanya bertanya: apakah rakyat masih memercayai pemimpin bangsa termasuk dirinya. Teriakan merdeka membahana di lapangan Ikada. Kalau kalian percaya, kini pulang ke rumah masing- masing dengan tenang dan damai. Serahkan urusan negara kepada para pemimpin bangsa. Andai saja Bung Karno berpidato berapi- api, maka barangkali Monas akan menjadi lautan darah. Inilah pemimpin besar. Makna insiden ini yaitu kita membutuhkan kepemimpinan yang berwibawa dan dipercaya rakyat. Trust yaitu syarat utama seorang pemimpin. Sebatang lilin di tengah terowongan. 2. Kita ingat Syeikh Moh. Rasyid Makhthoum al Makhthoum, pemimpin Dubai. Ia mengubah Dubai yang gurun pasir menjadi sentra bisnis dunia yang mencengangkan. Dubai disulapnya menjadi "Hong Kong of the Middle East". Seorang leader bekerja dari segala keterbatasan, menembus dinding- dinding kesulitan dan mengatakan sebatang lilin yang dinyalakan sumbunya di tengah - tengah terowongan tak bercahaya. Ia mengatakan cahaya harapan, dan menuntun para pengikutnya menelusuri jalan- jalan gres yang beresiko gagal. Di tangannya terbentang sebuah peta, yang belum tentu betul denahnya. Tetapi, ia sadar betul ini yaitu jalan terbaik untuk keluar dari kegelapan. Mereka percaya bahwa jalan gres niscaya ditemukan, kendati mungkin saja mereka akan kesasar. Mereka beranggapan: jikalau tak mau kesasar, mereka tidak akan pernah menemukan jalan gres itu, h. vi-vii. 3. Kita harus merumuskan perubahan, menggerakkannya, dan sekaligus menyelesaikannya. Membuat kegiatan unggulan, merumuskan strateginya, dan cepat mengeksekusinya. Management is organizational big ideas, like strategis, finances, and organize changes. Perhatikan olah raga arung jeram, white water rafting. Ketika rakit terseret arus, kita justeru harus mengayuh kuat- kuat. Kecepatan rakit harus disamakan dengan kecepatan arus, biar rakit sanggup dikendalikan. Kalau kita tertegun dan diam, maka rakit akan semakin tak terkendali dan terseret arus. Begitulah ibaratnya memimpin dalam krisis. Untuk membangun Dream Team, maka diharapkan kerja keras, ketulusan, dan pengorbanan. Pegawai biasa akan membicarakan orang lain Pegawai luar biasa akan menunjukkan inspirasi dan gagasan.
Advertisement