Hafidz, seorang sufi penyair berkata: Aku mendengar Tuhan Tertawa. Daniel Ladinsky, I heard God Laughing, Rendering of Hafiz, 1996. Hafiz dari Syiraz hidup kira- kira1320-1389. Ia hidup menderita. Ia pernah jatuh cinta kepada seorang gadis sangat cantik. Tetapi patah hati alasannya yaitu beliau hanyalah seorang pembantu penjual roti. Setiap pagi beliau mengantarkan roti ke rumah gadis darah biru yang manis itu. Tetapi cintanya tidak kesampaian. Ia mencari cara lain. Ia menulis puisi. Puisinya populer seantero Syiraz. Tetapi tetap saja gadis manis itu bukan untuknya. Ia pernah menikah dan mempunyai anak satu. Belakangan anaknya ini pun meninggal. Isterinya juga meninggal. Ia pernah bersahabat dengan pihak istana. Belakangan beliau diusir dari istana alasannya yaitu pikiran-pikirannya berseberangan dengan ulama ortodoks. Tetapi di penghujung usianya yang sudah renta, Hafiz dipanggil kembali ke Syiraz. Ia menjadi guru sufi dan penyair. Ia mempunyai banyak murid yang setia. Pandangan- pandangannya jauh menerawang. Ia melihat seluruh gerak di bumi sebagai gerak kemahaindahan Tuhan. Lirik-lirik syairnya mengalir dengan mengapresiasi kehadiran dan kekayaan hidup yang dilihat dengan beling mata cinta. Pengalaman-pengalaman hidup sehari-hari yang sangat sepele pun bahwasanya merupakan berkah kemahahadiran Tuhan. Tuhan itu Omnipresent, Maha Hadir. Tuhan terkadang menyapa kita pada peristiwa-peristiwa kecil dan biasa. Dia mengundang kita untuk " terjaga sesaat" dan mendengarkan musik penuh kebahagiaan dari "tawa Tuhan". Apa itu ketawa? Ia yaitu Tuhan yang sedang tertawa ! Oh, beliau yaitu matahari yang menyemburkan kemanisannya ke segala arah. Dari balik awan Yang telah usang engkau jinjing. Menyelubungi mata dan kalbumu. Tawa yaitu bintang kutub. Yang digenggam kekasih kita di langit, Yang selamanya berkata, Ya kekasih- kekasihku, datanglah dengan cara ini. Datanglah dengan cara ini kepadaku dan Cinta! Datanglah dengan mulut- verbal lembutmu. Yang bergerak. Dan lidah- pengecap cantikmu-- gerakan magis Tangan dan kaki dan kelenjar dan selmu-- Menari! Ketahuilah. bahwa Di mata Tuhan, Semua gerak yaitu bahasa yang menakjubkan, Dan musik-musik yang memikat dan elok! Oh apa itu ketawa Hafidz? Apa itu cinta dan tawa mulia. Yang menguncup dalam qalbu kita? Ia yaitu bunyi kemenangan Dari jiwa yang sedang terjaga!
Advertisement