-->

Sistem Kecepatan Tinggi Primer Dan Sekunder Pada Karburator

Sistem Kecepatan Tinggi Primer Dan Sekunder Pada Karburator
Sistem Kecepatan Tinggi Primer Dan Sekunder Pada Karburator
Pada kendaraan beroda empat yang masih memakai sistem materi bakar konvensional, komponen yang berfungsi untuk mensuplai dan mencampur materi bakar dengan udara ialah karburator. Pada karburator terdapat beberapa sistem yang mempunyai kegunaan untuk menunjang kinerjanya, salah satu sistem pada karburator yaitu sistem kecepatan tinggi.

Sistem kecepatan tinggi karburator kendaraan beroda empat dibagi menjadi dua macam yaitu sistem kecepatan tinggi primer (primary high speed system) dan sistem kecepatan tinggi sekunder (secondary high speed system).

Sistem kecepatan tinggi primer (primary high speed system)
Sistem kecepatan tinggi primer mempunyai fungsi untuk mensuplai materi bakar dan udara ketika kendaraan berada pada kecepatan sedang dan tinggi.

Sistem kecepatan tinggi primer ini dirancang untuk menyediakan adonan materi bakar dan udara yang hemat (16-18 : 1) selama kondisi kerja mesin normal. Bila mesin bekerja pada beban yang berat atau pada ketika akselerasi maka pada sistem karburator dilengkapi dengan sistem pelengkap yaitu sistem tenaga (power system) dan sistem percepatan.

Cara kerja sistem kecepatan tinggi primer :
Pada ketika katup throttle primer dibuka maka kecepatan udara yang melewati venturi akan bertambah sehingga akan menciptakan terjadinya perbedaan tekanan pada ujung nosel primer dengan ruang pelampung. Tekanan pada ujung nosel akan lebih rendah dari pada tekanan di dalam ruang pelampung, kesudahannya materi bakar akan keluar melalui nosel utama. Sebelum materi bakar keluar melalui nosel utama, materi bakar akan dicampur dengan udara terlebih dahulu. Udara ini masuk melalui akses utama air bleeder.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan sketsa anutan materi bakar dan udara pada ketika sistem kecepatan tinggi primer di bawah ini :

Bila jumlah adonan materi bakar dan udara yang keluar melalui nosel utama pada sistem kecepatan tinggi bertambah maka jumlah adonan materi bakar dan udara yang dikeluarkan melalui akses kecepatan lambat pada sistem kecepatan lambat akan berkurang. Grafik relasi suplai adonan materi bakar dan udara antara sistem kecepatan tinggi dan sistem kecepatan lambat pada ketika mesin tanpa beban sanggup dilihat pada grafik di bawah ini :

Sistem kecepatan tinggi sekunder (secondary high speed system)
Sistem kecepatan tinggi sekunder akan bekerja jikalau sistem kecepatan tinggi primer tidak cukup bisa menyediakan adonan materi bakar dan udara yang cukup pada kondisi beban yang berat atau kendaraan berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi.

Sistem kecepatan tinggi sekunder disusun sama menyerupai sistem kecepatan tinggi primer, namun alasannya ialah sistem kecepatan tinggi direncanakan untuk materi bakar yang lebih banyak sehingga ukuran diameter dari nosel, venturi dan main jet dibentuk lebih besar.

Mekanisme sistem kecepatan tinggi sekunder dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe bobot (damper valve) dan tipe vakum diafragma.

Tipe bobot atau damper valve
Pada tipe ini, terdapat sebuah bobot yang dihubungkan dengan poros katup throttle primer dengan katup throttle sekunder.

Cara kerja
Pada ketika katup throttle primer membuka sekitar 550, maka katup throttle sekunder akan mulai membuka. Tekanan udara di bawah katup throttle sekunder akan menjadi rendah (vakum) sehingga udara yang berada di atas katup throttle sekunder akan menekan katup throttle sekunder untuk membuka. Pada keadaan ini tekanan udara di atas katup throttle sekunder ini belum bisa melawan berat dari bobot sehingga katup throttle sekunder belum membuka.

Saat kecepatan mesin ditambah maka tekanan di bawah katup throttle sekunder akan menjadi lebih rendah lagi sehingga tekanan udara di atas katup throttle sekunder menjadi semakin besar sehingga tekanan ini akan bisa melawan berat dari bobot dan kesudahannya katup throttle sekunder sanggup membuka. Pada kondisi ini, suplai materi bakar dan udara selain dari sistem kecepatan tinggi primer juga disuplai dari sistem kecepatan tinggi sekunder.

Skema anutan materi bakar dan udara pada sistem kecepatan tinggi sekunder sanggup dilihat pada sketsa di bawah ini :

Tipe vakum diafragma
Pada tipe ini, untuk membuka katup throttle sekunder maka katup throtte sekunder dihubungkan dengan diafragma. Diafragma ini akan bekerja dengan memanfaatkan kevakuman yang terjadi pada venturi di barrel primer.

Cara kerja :
Bila kendaraan berjalan pada kecepatan rendah maka vakum yang dihasilkan pada vakum bleeder primer masih lemah sehingga kevakuman yang ada pada ruang diafragma belum bisa melawan kekuatan pegas pembalik dan sistem kecepatan tinggi sekunder pun belum bekerja. Bila pedal gas diinjak lebih dalam maka kevakuman pada vakum bleeder primer bertambah sehingga kevakuman yang timbul di dalam ruang diafragma juga akan naik sehingga kevakuman ini akan bisa melawan kekuatan pegas pembalik dan kesudahannya sistem kecepatan tinggi sekunder bekerja.

Catatan :
Apabila gasket diafragma rusah maka kevakuman yang dihasilkan di dalam ruang diafragma tidak akan cukup berpengaruh untuk melawan pegas pembalik sehingga sistem kecepatan tinggi sekunder tidak akan sanggup bekerja.
Advertisement