seputar-emis - Pada Tahun Pelajaran 2018/2019 Kementerian Agama menerapkan penggunaan Aplikasi Rapor Digital (ARD) untuk semua jenjang Madrasah, mulai dari MI, MTs dan MA.
Dengan adanya aplikasi ini, maka format hasil mencar ilmu siswa di lingkungan madrasah seluruh Indonesia akan serupa. Tidak menyerupai yang selama ini terjadi, antara satu madrasah dengan madrasah lainnya menggunakan aplikasi rapor yang berbeda-beda.
Tentang Aplikasi ini saya sendiri sudah banyak membahasnya dalam label ARD yang ada di website harianmadrasah.com.
Yang ingin saya bahas dalam artikel kali ini yakni mengenai Aplikasi Rapor Digital Madrasah untuk Semester Genap.
Mengapa saya membahasnya?
Sebab pertanyaan ini banyak muncul dari kalangan operator ARD madrasah diberbagai lembaga diskusi. Mulai dari Grup Facebook, Whatsapp sampai Telegram.
Secara umum rekan-rekan operator ingin kepastian apakah pada semester genap ini menggunakan ARD atau tidak. Jika menggunakan, lantas masih tetap menggunakan aplikasi usang ataukah ada aplikasi baru?
Semua itu tentunya perlu klarifikasi resmi dari pihak terkait supaya para operator sanggup mempersiapkan semenjak dini mungkin.
Dalam gambar yang beredar, nama aplikasi ARD yakni ARD Versi 2.0 Semester Genap 2018/2019. Seperti yang sanggup anda lihat pada gambar di bawah ini.
Di situ terlihat tampilan ARD terbaru. Di dalamnya ada beberapa sajian yaitu, Beranda, Konfigurasi, Mata Pelajaran, Muatan Lokal, Guru, Siswa, Rombongan Belajar dan lain sebagainya.
Menurut kabar yang ada, ARD semester ini akan menggunakan VDI. Sama menyerupai USBNBK dan UAMBNBK. Sehingga untuk menginstallnya kita harus menciptakan Virtual Machine terlebih dahulu.
Namun itu semua masih sekedar kabar, kita tunggu hukum pastinya saja. Mudah-mudahan pihak berwenang segera memberi kepastian mengenai Aplikasi Rapor Digital ini.
Misalnya tidak sanggup menambah mata pelajaran, semester yang tidak sanggup diubah, hasil cetakan yang tidak sesuai dengan isian nilai, sampai banyaknya evaluasi yang harus diisi oleh guru.
Adanya Bug aplikasi tersebut menciptakan tim sentra berkali-kali merilis patching aplikasi, yang tentunya sangat tidak efisien bagi kerja operator.
Apalagi pada waktu itu, rilis aplikasi dengan batas waktu pembagian rapor hanya beberapa ahad saja. Sehingga masuk akal kalau banyak yang tidak selesai.
Dengan pengalaman tersebut, saya sendiri selaku operator berharap biar ada kepastian dalam hal penggunaan ARD pada semester genap ini.
Tujuannya, supaya persiapannya tidak mendadak menyerupai semester sebelumnya. Sehingga diperlukan akibatnya baik dan juga sempurna waktu.
Silahkan tulis pendapat anda pada kolom komentar di bawah.
Dengan adanya aplikasi ini, maka format hasil mencar ilmu siswa di lingkungan madrasah seluruh Indonesia akan serupa. Tidak menyerupai yang selama ini terjadi, antara satu madrasah dengan madrasah lainnya menggunakan aplikasi rapor yang berbeda-beda.
Tentang Aplikasi ini saya sendiri sudah banyak membahasnya dalam label ARD yang ada di website harianmadrasah.com.
Yang ingin saya bahas dalam artikel kali ini yakni mengenai Aplikasi Rapor Digital Madrasah untuk Semester Genap.
Mengapa saya membahasnya?
Sebab pertanyaan ini banyak muncul dari kalangan operator ARD madrasah diberbagai lembaga diskusi. Mulai dari Grup Facebook, Whatsapp sampai Telegram.
Secara umum rekan-rekan operator ingin kepastian apakah pada semester genap ini menggunakan ARD atau tidak. Jika menggunakan, lantas masih tetap menggunakan aplikasi usang ataukah ada aplikasi baru?
Semua itu tentunya perlu klarifikasi resmi dari pihak terkait supaya para operator sanggup mempersiapkan semenjak dini mungkin.
Aplikasi Rapor Digital Versi 2.0 Semester Genap 2018/2019
Beberapa hari terakhir beredar beberapa tampilan ARD terbaru di aneka macam media umum terutama Facebokk.Dalam gambar yang beredar, nama aplikasi ARD yakni ARD Versi 2.0 Semester Genap 2018/2019. Seperti yang sanggup anda lihat pada gambar di bawah ini.
Di situ terlihat tampilan ARD terbaru. Di dalamnya ada beberapa sajian yaitu, Beranda, Konfigurasi, Mata Pelajaran, Muatan Lokal, Guru, Siswa, Rombongan Belajar dan lain sebagainya.
Menurut kabar yang ada, ARD semester ini akan menggunakan VDI. Sama menyerupai USBNBK dan UAMBNBK. Sehingga untuk menginstallnya kita harus menciptakan Virtual Machine terlebih dahulu.
Namun itu semua masih sekedar kabar, kita tunggu hukum pastinya saja. Mudah-mudahan pihak berwenang segera memberi kepastian mengenai Aplikasi Rapor Digital ini.
Belajar dari Pengalaman
Berdasarkan pengalaman pada semester ganjil, banyak madrasah yang tidak sanggup membagikan rapor sempurna waktu. Hal itu disebabkan Aplikasi ARD terdapat banyak trouble.Misalnya tidak sanggup menambah mata pelajaran, semester yang tidak sanggup diubah, hasil cetakan yang tidak sesuai dengan isian nilai, sampai banyaknya evaluasi yang harus diisi oleh guru.
Adanya Bug aplikasi tersebut menciptakan tim sentra berkali-kali merilis patching aplikasi, yang tentunya sangat tidak efisien bagi kerja operator.
Apalagi pada waktu itu, rilis aplikasi dengan batas waktu pembagian rapor hanya beberapa ahad saja. Sehingga masuk akal kalau banyak yang tidak selesai.
Dengan pengalaman tersebut, saya sendiri selaku operator berharap biar ada kepastian dalam hal penggunaan ARD pada semester genap ini.
Tujuannya, supaya persiapannya tidak mendadak menyerupai semester sebelumnya. Sehingga diperlukan akibatnya baik dan juga sempurna waktu.
Bagaimana Pendapat Rekan-Rekan Operator?
Di sini saya meminta pendapat para operator sekolah khususnya aplikasi ARD. Apakah kita harus menunggu pemberitahuan dari sentra yang tidak diketahui kapan. Ataukah kita gunakan saja aplikasi ARD yang sudah ada biar persiapannya lebih efisien?Silahkan tulis pendapat anda pada kolom komentar di bawah.
Advertisement