Anggota dewan perwakilan rakyat RI biasa disapa dengan Yang Mulia. Padahal sebutan Yang Mulia hanya biasa dipakai untuk para hakim dalam pengadilan. Juga para raja atau kaisar disebut dengan Paduka Yang Mulia. Saya tidak tahu, semenjak kapan anggota dewan perwakilan rakyat itu disapa dengan Yang Mulia. Barangkali alasannya ialah kedudukan mereka yang sangat istimewa alasannya ialah mewakili rakyat banyak.
Hal yang kontras ialah kelakukan sebagian anggota dewan perwakilan rakyat yang tidak mencerminkan prilaku yang mulia. Ada banyak anggota dewan perwakilan rakyat yang terseret kasus korupsi di tengah- tengah gencarnya pemberantasan korupsi. Rakyat sangat benci terhadap prilaku korupsi. Sebab, ketimpangan yang terjadi dalam aneka macam sektor pembangunan alasannya ialah korupsi. Korupsi ialah musih bersama.
China dan Taiwan dapat maju alasannya ialah mereka berkomitmen dan konsisten membasmi korupsi. Negara- negara yang menanjak maju ibarat Brazil, Meksiko juga sukses membrantas korupsi.
Indonesia masih tertatih- tatih membenahi korupsi. Pusaran koruptor justeru di sekitar istana san Senayan. Ini yang memilukan. Bagaimana mungkin orang yang sudah kaya dan mempunyai sejumlah kemudahan negara untuknya masih berfikir untuk korupsi. Jangan- jangan korupsi ini kepingan dari gaya hidup. Orang sudah tidak aib dipampang wajahnya sebagai koruptor. Bahkan sangat naif, para koruptor masih senyum- senyum dikala tertangkap lembap oleh petugas KPK. Saya tidak dapat habis pikir. Barnagkali urat malunya sudah putus semua.
Kita berharap, biar anggota dewan perwakilan rakyat Yang Mulia segera insaf. Bahwa amanah rakyat demikian berat yang disandangnya harus segera ditunaikannya. Semoga anggota dewan perwakilan rakyat yang masih higienis teruslah berjuang untuk kepentingan rakyat. Sebab, ada banyak anggota dewan perwakilan rakyat yang masih bersikukuh menjaga marwahnya sebagai wakil rakyat.
Hal yang kontras ialah kelakukan sebagian anggota dewan perwakilan rakyat yang tidak mencerminkan prilaku yang mulia. Ada banyak anggota dewan perwakilan rakyat yang terseret kasus korupsi di tengah- tengah gencarnya pemberantasan korupsi. Rakyat sangat benci terhadap prilaku korupsi. Sebab, ketimpangan yang terjadi dalam aneka macam sektor pembangunan alasannya ialah korupsi. Korupsi ialah musih bersama.
China dan Taiwan dapat maju alasannya ialah mereka berkomitmen dan konsisten membasmi korupsi. Negara- negara yang menanjak maju ibarat Brazil, Meksiko juga sukses membrantas korupsi.
Indonesia masih tertatih- tatih membenahi korupsi. Pusaran koruptor justeru di sekitar istana san Senayan. Ini yang memilukan. Bagaimana mungkin orang yang sudah kaya dan mempunyai sejumlah kemudahan negara untuknya masih berfikir untuk korupsi. Jangan- jangan korupsi ini kepingan dari gaya hidup. Orang sudah tidak aib dipampang wajahnya sebagai koruptor. Bahkan sangat naif, para koruptor masih senyum- senyum dikala tertangkap lembap oleh petugas KPK. Saya tidak dapat habis pikir. Barnagkali urat malunya sudah putus semua.
Kita berharap, biar anggota dewan perwakilan rakyat Yang Mulia segera insaf. Bahwa amanah rakyat demikian berat yang disandangnya harus segera ditunaikannya. Semoga anggota dewan perwakilan rakyat yang masih higienis teruslah berjuang untuk kepentingan rakyat. Sebab, ada banyak anggota dewan perwakilan rakyat yang masih bersikukuh menjaga marwahnya sebagai wakil rakyat.
Advertisement