-->

Hukum Atas Nama Tuhan

Hukum Atas Nama Tuhan
Hukum Atas Nama Tuhan
Menarik sekali menelaah pandangan- pandangan kritis Khaled M. Abou El Fadl dalam bukunya Speaking in God's Name: Islamic Law, Authority, and Women.
Ketika lingkungan sosial berubah dan berkembang, maka tugas banyak sekali riwayat juga berubah dan berkembang. Sebuah riwayat mungkin berdampak kecil pada suatu zaman, tetapi berdampak besar pada zaman kita. Sebuah riwayat mampu mendapatkan amanah pada suatu zaman, tetapi mungkin menjadi tidak mampu mendapatkan amanah pada zaman lain, tulis Khaled El Fadhl.
Riwayat dari A'isyah RHA, bahwa Nabi shalla Allah 'alaih wa sallama, kaum muhajirin dan kaum Anshar berkumpul dalam suatu majelis. Tiba-tiba seekor unta bersujud di hadapan Nabi. Sahabat,mya rasulallah, unta ini bersujud kepadamu. Bagaimana bila kami juga melaksanakan hal yang sama. Sabda Nabi, bersujudlah hanya kepada Allah Swt, dan hormatilah saudaramu.
Pada kesempatan lain,  Mu'adz  baru saja dari Syam. Ia melihat di negeri Syam orang- orang di sana bersujud kepada para pendetanya.  Ia pun bermaksud  melakukan hal yang sama kepada Nabi. Tetapi Nabi tidak berkenan. Kalaupun boleh seseorang bersujud kepada sesama hamba, maka seorang isteri pantas untuk bersujud kepada suaminya. Bahkan, bila suaminya menyuruh untuk menjilati bisulnya.
Ada riwayat dari Azhar ibn Marwan yang menyebutkan bahwa bila suamimu mengajakmu tidur ( bekerjasama seks) di atas punggung unta, maka sebagai seorang isteri dihentikan menolak undangan suami. Apa ini ada kelainan seks? Hadis- hadis semacam ini perlu penelitian yang mendalam. Sepertinya tidak pantas ujaran ibarat itu keluar dari lisaj seorang rasul.
Tentu masih banyak riwayat yang senada, dan sangat merendahkan kaum perempuan yang bahkan telah beredar di dalam pergaulan masyarakat. Riwayat ibarat ini seharusnya di- peti-es-kan saja. Disamping tidak memberi makna juga tidak memberi pendidikan moral yang baik. Saya lagi bertanya- tanya, apakah hal- hal ibarat itu merepresentasi kebobrokan masyarakat arab jahiliyah masa itu?
Advertisement