prinsip-prinsip yang bekerjasama dengan perkembangan anak usia dini. Selanjutnya pada artikel kali ini kita akan membahas ihwal aspek-aspek yang dilalui dalam proses perkembangan anak.
Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian anak, alasannya kepribadian membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara umum sanggup dibedakan beberapa aspek utama kepribadian anak, yaitu aspek intelektual, fisikmotorik, sosial, emosional, bahasa, sopan santun dan keagamaan.
Perkembangan dari tiap aspek kepribadian tidak selalu bantu-membantu atau sejajar, perkembangan sesuatu aspek mungkin mendahului atau mungkin juga mengikuti aspek lainnya. Pada awal kehidupan anak, yaitu pada dikala dalam kandungan dan tahun-tahun pertama kehidupan, perkembangan aspek fisik dan motorik sangat menonjol.
Selama sembilan bulan dalam kandungan, ukuran fisik bayi berkembang dari seperduaratus milimeter menjadi 50 sentimeter panjangnya. Selama dua tahun pertama, bayi yang tidak berdaya pada awal kelahirannya, telah menjadi anak kecil yang sanggup duduk, merangkak, berdiri, bahkan berakal berjalan dan berlari, bisa memegang dan mempermainkan banyak sekali benda atau alat. Perkembangan aspek intelektual diawali dengan perkembangan kemampuan mengamati, melihat hubungan dan memecahkan problem sederhana. Kemudian berkembang ke arah pemahaman dan pemecahan problem yang lebih rumit. Aspek ini berkembang pesat pada masa anak mulai masuk sekolah dasar (usia 6-7 tahun). Berkembang konstan selama masa berguru dan mencapai puncaknya pada masa sekolah menengah atas (usia 16-17 tahun).
Perkembangan aspek sosial diawali pada masa kanak-kanak (usia 3-5 tahun). Anak bahagia bermain bersama sobat sebayanya. Hubungan persebayaan ini berjalan terus dan agak pesat terjadi pada masa sekolah (usia 11-12 tahun) dan sangat pesat pada masa remaja (16-18 tahun). Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui hubungan antar sobat dalam banyak sekali bentuk permainan.
Aspek bahasa berkembang dimulai dengan peniruan bunyi dan suara, berlanjut dengan meraban. Pada awal masa sekolah dasar berkembang kemampuan berbahasa sosial yaitu bahasa untuk memahami perintah, undangan serta hubungan anak dengan teman-temannya atau orang dewasa. Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir merupakan suatu proses melihat dan memahami hubungan antar hal. Bahasa juga merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan komunikasi berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Dengan demikian perkembangan kemampuan berbahasa juga bekerjasama erat dan saling menunjang dengan perkembangan kemampuan sosial. Perkembangan bahasa yang berjalan pesat pada awal masa sekolah dasar mencapai kesempurnaan pada final masa remaja.
Perkembangan emosi atau perasaan berjalan konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa resah menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah, rasa bahagia tiba silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa erat bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja final yaitu pada usia 18-21 tahun. Aspek sopan santun dan keagamaan juga sudah berkembang semenjak anak masih kecil. Peranan lingkungan terutama lingkungan keluarga sangat mayoritas bagi perkembangan aspek ini. Pada mulanya anak melaksanakan perbuatan bermoral atau keagamaan alasannya meniru, gres kemudian menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri.
Perbuatan prakarsa sendiripun pada mulanya dilakukan alasannya adanya kontrol atau pengawasan dari luar, kemudian berkembang alasannya kontrol dari dalam atau dari dirinya sendiri. Tingkatan tertinggi dalam perkembangan sopan santun ialah melaksanakan sesuatu perbuatan bermoral alasannya panggilan hati nurani, tanpa perintah, tanpa cita-cita akan sesuatu imbalan atau pujian. Secara potensial tingkatan sopan santun ini dapat dicapai oleh individu pada final masa remaja, tetapi faktor-faktor dalam diri dan lingkungan individu anak sangat besar lengan berkuasa terhadap pencapaiannya.
Masih banyak aspek-aspek yang ada dan mungkin itu belum disebutkan dalam artikel kali ini. sekiranya ada pertanyaan atau komplemen ihwal artikel kali ini bisa dituliskan lewat komentar. InsyaAlloh kita akan bahas lebih lanjut dan lebih detail lagi ihwal aspek-aspek perkembangan anak usia dini di kemudian hari.
Pendidikan anak usia dini () harus diubahsuaikan dengan tingkat perkembangan anak pada masa-masa tertentu. Untuk itu pada artikel selanjutnya akan dibahas ihwal tugas-tugas pada masa perkembangan anak usia dini. Semoga Artikel ini bermanfaat !!
Advertisement