Karakteristik Anak Usia Dini
Sebagai orang tua maupun pendidik (guru) dalam lembaga, anda selayaknya harus mengerti benar wacana anak didik. Anda di tuntut untuk bisa mengerti dan memahami huruf anak anda untuk memastikan tingkat atau jenjang yang sesuai bagi mereka. Terutama belum dewasa yang masih duduk di dingklik pendidikan anak usia dini () maupun di dingklik taman kanak-kanak.
Pola asuh anak dalam keluarga sangat kuat dalam segala aspek perkembangan anak termasuk dalam beberapa kecerdasan anak, beberapa teladan sederhana kecakapan intrapersonal yang sanggup dipakai untuk mengukur kesiapan anak memasuki sekolah dasar diantaranya:
- Anak sudah bisa mengurus diri sendiri, antara lain dalam hal buang air kecil dan buang air besar.
- Anak sudah bisa melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dengan inisiatifnya sendiri, contohnya bangun, mandi, dan makan tanpa harus disuruh-suruh atau di kejar-kejar untuk melakukan urutan tugas-tugas tersebut semoga tidak terlambat sekolah.
- Anak sudah mempunyai inisiatif sendiri untuk mencar ilmu dan segera mengerjakan dan menuntaskan tugas-tugas tersebut.
- Anak sudah mempunyai kesadaran bahwa untuk sanggup memahami dan mendalami suatu ilmu atau kecakapan, harus mencar ilmu dengan benar.
- Anak sudah bisa mengelola dan mengendalikan serta mengelola emosinya secara sempurna guna (appropriate) dan konstruktif, bukan secara destruktif (mengamuk, membanting, memukul, berguling-guling dan sebagainya).
Beberapa aspek diatas mau tidak mau harus dimiliki oleh anak, guna kesuksesan belajarnya. Menurut Tembong, melalui proses pembelajaran yang benar, baik di rumah, di sekolah, maupun dilingkungan pengembangan lainnya, di selesai masa sekolah dasar, diharapkan anak mempunyai :
- Need of Achievement (keinginan untuk berprestasi) yang cukup tinggi. Keinginan yang muncul dari dirinya sendiri atau kebutuhan menjadi lebih baik dari hasil sebelumnya.
- Need of competences (kompetensi) Keinginan atau kebutuhan untuk bisa menguasai banyak sekali macam kecakapan yang diharapkan dalam perkembangan berikutnya.
- Kemampuan mengelola dan mengungkapkan emosi-emosi nya secara lebih dewasa
- Kemampuan untuk memilih pilihan atas stimulus yang aktual dan konstruktif.
Adapun beberapa tolak ukur keberhasilan yang cukup penting dan fundamental dalam perkembangan kecakapan interpersonal anak yaitu :
- Anak-anak bisa menjalin kolaborasi dan kesetiaan persahabatan yang aktual dengan sahabat sebaya.
- Anak-anak bisa memaafkan kesalahan orang lain dan meminta maaf kalau mereka bersalah.
- Anak-anak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial atau pertemanan baru.
- Anak bisa mengidentifikasi peranan penting dirinya, baik didalam lingkungan keluarga, sekolah maupun di kalangan teman-teman sebayanya.
Advertisement