-->

Cara Membangun Doktrin Orang Bau Tanah Murid Terhadap Sekolah

Cara Membangun Doktrin Orang Bau Tanah Murid Terhadap Sekolah
Cara Membangun Doktrin Orang Bau Tanah Murid Terhadap Sekolah
Cara membangun kepercayaan orang renta murid Terhadap Sekolah Cara Membangun Kepercayaan Orang Tua Murid Terhadap Sekolah
Cara Membangun Kepercayaan Orang Tua Murid Terhadap Sekolah
ppkn.guruindonesia.id - Sekolah merupakan wadahnya pendidikan, dimana setiap orang renta akan menitipkan anak-anaknya di sekolah dengan cita-cita anaknya menjadi orang yang cerdas, kreatif, disiplin, bermoral, berakhlak, religius dan sukses tentunya. Akan tetapi tidak semua orang renta gampang menitipkan anak-anaknya di sekolah dengan beberapa alasan, kekhawatiran yang tinggi dari orang renta yaitu sesuatu hal yang masuk akal alasannya mereka ingin mendapat yang terbaik. Disinilah kiprah pengelola Sekolah untuk mengambil hati dan kepercayaan orang tua. 

Artikel ini akan membahas Cara membangun kepercayaan orang renta murid Terhadap Sekolah. Sebuah hal yang tidak gampang alasannya mengelola sekolah menyerupai membangun kepercayaan dan mengelola sebuah forum dengan prinsip bisnis dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. 
  1. Pelayanan yang ramah dan Sopan, selain mendidik, sekolah mempunyai kepentingan sebagai kawasan mencari nafkah bagi Pendidik dan tenaga kependidikan terlebih sekolah swasta, maka setiap tahunnya harus berusaha keras mempromosikan sekolahnya biar diminati dan berharap banyak siswa yang masuk kesekolah tersebut. Selain sebagai pelajar siswa juga seorang customer yang membutuhkan pelayanan yang ramah dan sopan. Sehingga orang renta damai dan nyaman menitipkan anak-anaknya disekolah.
  2. Dalam merekrut tenaga kependidikan sekolah juga jangan asal terima begitu saja, Rekrutlah tenaga kependidikan yang baik, rapi, sopan dan berkompeten dibidangnya. 
  3. Perlakukan orang renta siswa sebagai orang yang terhormat dan berprasangka oke kepadanya. Di sekolah swasta biasanya orang renta dengan cepat menghitung berapa uang yang sudah ia bayarkan dan berapa apa yang sekolah telah berikan pada dirinya melalui anak-anaknya. Jika sekolah tidak inovatif dan maksimal bersiaplah mendapat komplain dari orang renta serta menyalahkan sekolah terus menerus.
  4. Berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kebersihan dan kerapihan, serta berpakaian yang pantas dan bersih. Tidak perlu yang mahal tapi cukup tampil dengan padu padan yang serasi. Jika sekolah mempunyai seragam, hal ini jauh lebih baik.
  5. Hati-hati dengan makna ‘keakraban’, untuk mengambil hati orang renta siswa mungkin kita memaksakan diri untuk menjalin keakraban tidak dengan kewajaran atau tidak secara alami.
  6. Tidak membeda-bedakan siswa, menerapkan standar yang sama pada semua siswa. Ini akan mengakibatkan orang renta tahu dan percaya terhadap sekolah untuk mendidik bawah umur mereka.
  7. Maksimalkan akomodasi sekolah, diadaptasi dengan biaya pendidikan yang diberikan orang tua. Karena pastinya orang renta murid akan berhitung dengan biaya mahal maka harusnya akomodasi pendidikan juga baik dan maksimal.
  8. Kurangi bahkan hindari, pungutan-pungutan liar kepada siswa. Jangan sedikit-sedikit bayar untuk ini, bayar untuk itu, tapi Buatlah management yang baik dalam pengelolaan keuangan sekolah sehingga tidak terkesan sekolah minta uang melulu.
  9. Maksimalkan prestasi akademik dan non akademik untuk siswa/i anda disekolah. Berikan kesempatan anak untuk mengikuti kegiatan/perlombaan-perlombaan diluar sekolah untuk membangun kreativitas dan kompetensi siswa.
  10. Jalin komunikasi yang baik dan rutin, biasanya selain sekolah kiprah utama jalin komunikasi yaitu wali kelas. Jangan hanya komunikasi dikala menjelang ujian atau menagih uang bayaran sekolah, tetapi lakukan komunikasi terkait perkembangan prestasi anak, permasalahan anak, gosip pendidikan dll kepada orang renta murid.
Kuncinya yaitu sekolah menghormati dan mempercayai keberadaan orangtua dan begitu juga sebaliknya. Bukan hanya sekolah yang mempunyai kewajiban mendidik akan tetapi orang tuapun berperan penting dalam menunjukkan wawasan dan gosip perihal apa yang diperlukan anak. Orang renta merupakan kawan bagi sekolah dalam proses pengambilan keputusan sehingga sekolah perlu menyebarkan kebijakan pintu terbuka. Artinya, sekolah membuat iklim yang menyambut orang renta dan mengungkapkan kepedulian terhadap kebutuhan mereka, yakni kebutuhan orang renta serta kebutuhan anak. Namun, sekolah juga harus menyadari, orang renta juga mempunyai keterbatasan, baik keterbatasan waktu, tenaga, pemikiran, dan sebagainya. Untuk menjembatani keterbatasan itulah, sekolah menunjukkan jalan masuk layanan, dukungan, sumber daya dan pertemuan di waktu dan kawasan yang berfungsi untuk mempertemukan orang renta dan sekolah.

Penulis mengucapkan terima kasih bagi pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini hingga selesai, berikan komentar dan saran yang bermanfaat untuk penulis. 
Advertisement