10 Kiat Pendidikan Anti Korupsi Kepada Anak |
Belakangan ini kita sering mendengar di media terkait terjeratnya para pejabat publik yang tersandung kasus korupsi di Indonesia. Kita semua baiklah bahwa korupsi yakni sikap yang tercela dan dihentikan dalam Agama serta Undang-undang, namun nyatanya kejahatan tersebut masih saja terjadi. Tindakan memperkaya diri sendiri ini pada umumnya dilakukan oleh orang remaja dan sering dikaitkan dengan penyalahgunaan kekuasaan para pemimpin dan pejabat tinggi.
Kabar baiknya, masyarakat kita juga tidak menutup mata terhadap fenomena ini. Berbagai forum mulai dari yang legal sampai komunitas independen bekerja dalam rangka membangun huruf dan budaya anti korupsi.
Saat saya masih duduk di dingklik kuliah, Nilai-nilai Pendidikan Anti Korupsi sudah dimasukkan ke dalam mata kuliah perilaku, hal tersebut dilakukan supaya mahasiswa memahami tindakan antikorupsi dan cara penanganan ketika adanya perbuatan korupsi di sebuah instansi. Tidak hanya di Perguruan Tinggi saja, Pendidikan Anti Korupsi juga harus ditanamkan semenjak usia dini, hal tersebut sejalan dengan jadwal Kemdikbud yang memutuskan untuk ikut berperan dalam mencegah korupsi melalui jalur pendidikan. Cara yang dipilih oleh Kemdikbud yakni dengan memasukkan nilai-nilai pendidikan antikorupsi ke dalam mata pelajaran di sekolah-sekolah. Hal tersebut dilakukan dengan impian akan menjadi senjata paling ampuh untuk mencegah terjadinya praktik korupsi di masa yang akan datang.
Ditanamkannya pendidikan antikorupsi semenjak dini kepada siswa di sekolah juga bertujuan semoga penerima didik mempunyai jiwa antikorupsi. Jiwa antikorupsi inilah yang akan menjadi benteng bagi mereka untuk tidak melaksanakan perbuatan korupsi kalau mereka sudah remaja kelak. Oleh lantaran itulah jadwal yang dicanangkan oleh Kemdikbud bekerjasama dengan KPK ini patut untuk segara direalisasikan.
Pada dasarnya rencana penerapan pendidikan antikorupsi di sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi penerima didik semoga menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap dan kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Inti dari pendidikan antikorupsi sebagaimana tujuan dari pendidikan nasional yakni menanamkan huruf kepada generasi muda semoga mau berlaku jujur dalam hidupnya.
Disini penulis memperlihatkan sepuluh nilai integritas yang berusaha ditanamkan pada generasi muda bangsa semoga bisa mengontrol dirinya untuk tidak melaksanakan korupsi. Nah, di sinilah kiprah kita sebagai orang tua, keluarga, pengasuh, pendidik, dan para pemerhati anak, untuk menanamkan nilai-nilai tersebut semenjak anak kecil. Mari kita lihat cara-cara sederhana yang sanggup kita lakukan di rumah dan sekolah.
1. KEJUJURAN
Ajarkan anak untuk tidak mengambil kepunyaan orang lain, biasakan meminta izin sebelum meminjam. Tidak mencontek, tumbuhkan pujian dikala ia berhasil dengan upaya sendiri. Dapat pula kita tekankan untuk berkata jujur dengan membiasakan anak bercerita secara terbuka, ajari mengakui kesalahannya, dan selalu tepati kesepakatan pada anak. Dan berilah apresiasi dan rasa besar hati kepada anak ketika nilai ujian tersebut diperoleh dengan cara tidak mencontek, hal tersebut dilakukan semoga seorang anak termotivasi ketika melaksanakan suatu hal yang diperoleh dengan cara tindakan jujur.
2. KESEDERHANAAN
Ajarkan anak merasa cukup dengan apa yang dimiliki, setiap anak ingin membeli sesuatu ingatkan bahwa ia sudah punya di rumah. Biasakan membeli yang gres kalau membutuhkan bukan menginginkan. Tekankan bahwa yang penting bukan gres atau bagusnya tapi fungsi dan manfaatnya.
3. KEGIGIHAN
Kalau menghadapi dilema jangan pribadi dibantu, beri kepercayaan dan derma bahwa ia bisa menghadapi masalahnya sendiri. Misalnya berguru mengikat tali sepatu, naik sepeda, dll. Biasakan pula anak tidak selalu menentukan jalan pintas, contohnya kalau ingin nilai anggun harus berguru bukan mencontek.
4. KEBERANIAN
Keberanian dan kepercayaan diri sanggup dibangun dengan membiarkan anak berekplorasi dan berguru dari kesalahannya. Tanamkan nilai-nilai moral semenjak kecil dan ajak anak melaksanakan apa yang diyakininya sebagai sesuatu yang benar. Misalnya membela sahabat yang diejek, berani menegur sahabat yang membuang sampah sembarangan. Selain itu bisa juga dengan mengajak anak dengan mengikuti arena permainan yang mengasah keberanian anak semenjak usia dini.
5. RASA TANGGUNG JAWAB
Ajari anak wacana konsekuensi, contohnya kalau menumpahkan air maka harus dilap, kalau merusak mainan temannya maka mencoba memperbaiki, berani mengakui kesalahan. Dukung anak menuntaskan tugasnya. Misalnya membereskan kawasan tidur, mengerjakan PR, memberi makan binatang peliharaan, dan sebagainya.
6. KEDISIPLINAN
Tumbuhkan disiplin dengan contoh, bukan paksaan, lantaran kita ingin tiba dari dirinya sendiri. Kebiasaan sempurna waktu, membuang sampah pada tempatnya, mengikuti peraturan di rumah atau di sekolah yakni beberapa bentuk disiplin yang bisa ditanamkan semenjak kecil. Kuncinya yakni pola dan konsistensi.
7. KEADILAN
Ajarkan konsep adil sesuai usianya, dan ajari anak berbagi.Tanamkan pula nilai bahwa setiap orang punya hak dan kewajiban yang sama dan harus diperlakukan dengan setara. Kita bisa menjadi pola dikala berinteraksi dengan bibi dan tukang kebun di rumah, dengan keluarga, maupun dengan rekan kerja, semua diperlakukan dengan sama.
8. KEPEDULIAN
Tumbuhkan tenggang rasa semenjak kecil, ajari anak wacana emosi, dan tunjukkan bagaimana caranya memperlihatkan kepedulian dengan cara sederhana, contohnya menghibur sahabat yang sedih, mengembangkan makanan kepada sahabat yang tidak membawa bekal, menolong kucing yang sakit.
9. KERJASAMA
Berikan pola dikala di rumah atau di sekolah, bisa bekerjasama dikala bermain atau menuntaskan project, dikala merapikan mainan, dan sebagainya. Perlihatkan pada anak bahwa dengan kerjasama pekerjaan kita lebih cepat selesai dan hasilnya lebih bagus.
10. KUATKAN PENDIDIKAN AGAMA
Agama yakni sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berafiliasi dengan pergaulan insan dan insan serta lingkungannya. Dengan menguatkan pendidikan agama, anak akan terbiasa berprilaku baik dan tidak akan berani melaksanakan tindakan-tindakan yang melanggar norma agama, lantaran bagaimapun juga korupsi selain melanggar aturan juga melanggar norma agama.
Semoga sepuluh nilai integritas ini sanggup ditanamkan sedini mungkin semoga anak menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan hidup. Selain baik untuk membangun huruf anak, tentu menjadi upaya kita juga untuk mencegah dan risikonya mengurangi tindak korupsi di sekitar kita dan di masa yang akan datang.
Advertisement