-->

Tips & Trik Semoga Guru Disukai Siswa Di Sekolah

Tips & Trik Semoga Guru Disukai Siswa Di Sekolah
Tips & Trik Semoga Guru Disukai Siswa Di Sekolah
 Trik Agar Guru disukai Siswa di Sekolah Tips & Trik Agar Guru disukai Siswa di Sekolah
Tips & Trik Agar Guru disukai Siswa di Sekolah
ppkn.guruindonesia.id - Apa kabar Rekan Guru Indonesia, semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Aamiin. 
Pada kesempatan kali ini penulis mau membuatkan terkait Tips menarik yang bermanfaat dan bisa di terapkan oleh rekan-rekan guru semua, Tips & Trik Agar Guru disukai siswa di Sekolah.

Siapa yang tidak mau menjadi guru yang disukai siswa-siswinya di Sekolah, tentunya Semua guru mengharapkan ini. Tapi tahukah Bapak/Ibu bahwa semakin minta disukai siswa semakin jauh kita dari kriteria guru yang layak disukai siswa? jikalau hanya sekedar ingin disukai siswa-siswi disekolah menjadi tujuan kita sebagai guru, maka tidak ada yang namanya profesionalisme lagi, yang ada hanyalah menuruti apa yang siswa mau dan inginkan, bisa memungkinkan ada hal yang diinginkan yang keluar dari jalur acara mencar ilmu dan mengajar. 

Menjadi guru yang disukai bukan perkara yang praktis akan tetapi juga tidak begitu sulit, saya pribadi pun masih dalam upaya untuk bisa disukai siswa. Namun tidak ada yang mustahil di dunia ini, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Berikut ini yaitu caranya. 

1. Praktis tersenyum dan Ceria
Siswa paling suka kepada guru yang praktis tersenyum dan ceria, akan lebih menyenangkan lagi jikalau senyuman tersebut diselingi dengan sapaan. Guru yang jarang senyum atau sering terlihat masam akan terkesan sangar dan sudah niscaya tidak disukai siswa. Satu pesan buat Bapak/ibu Guru, walaupun siswa suka dengan guru yang praktis tersenyum, jangan terlalu mengumbar senyum apalagi hingga senyum-senyum sendiri tanpa ada orang lain di sekitar anda, terasa asing kan.

2. Humoris
Belajar dengan serius memang tetap harus diutamakan. Tetapi jikalau dalam penyampaian materi bimbing yang dilakukan guru terlalu serius maka yang terjadi yaitu siswa menjadi bosan. Akibatnya tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan bisa-bisa tidak tercapai. Selingi dengan humor ringan (jangan yang berat, anda bukan pelawak) ketika anda memberikan materi yang serius supaya pembelajaran menjadi mengasyikkan dan siswa anda tetap fresh.

3. Menguasai materi bimbing yang di Gunakan
Sebenarnya masih ada guru yang kurang/tidak menguasai materi ajar? Ada ! tentunya niscaya ada akan tetapi tidak banyak. Tanya saja pada diri kita sendiri, apa kita juga sudah menguasai materi bimbing yang akan di gunakan dikelas?. Jujur, kita niscaya pernah menemukan sosok guru yang sedang memberikan materi bimbing di depan kelas dengan bolak-balik melihat ke buku atau catatan yang ada di mejanya. Menurut anda, bagaimana evaluasi siswa terhadap guru yang demikian?

4. Menjawab semua pertanyaan siswa
Rupanya masih ada guru yang tidak bisa menjawab semua pertanyaan siswa? Ada ! tentunya masih ada, terkadang kurang persiapan dikala mau melaksanakan acara mengajar di kelas dengan materi yang ada. Pada Akhirnya guru bisa menjawab pertanyaan akan tetapi tanggapan yang diberikan tidak meyakinkan siswa malah membuatnya bingung. Jangan hingga dari jawaban-jawaban yang kita berikan menciptakan siswa kita tak nyaman (bingung) dan risikonya menciptakan kita tidak disukainya. Lalu bagaimana cara supaya semua pertanyaan siswa sanggup kita jawab? Jika kita sebagai guru tak bisa menjawab lemparkan pertanyaan tersebut kepada seluruh siswa yang ada di kelas anda. Kalau tak terjawab juga, jadikan PR, sementara itu kita boleh mencari jawabannya lewat teman atau meneruskan pertanyaan ke embah kita, embah Google!

5. Berpenampilan menarik
Rupanya masih ada guru yang mempunyai penampilan tidak menarik? Ada! mungkin masih ada, akan tetapi biasanya bukan harapan guru tersebut dikarenakan keadaan. Tampillah Rapi dan higienis di hadapan siswa anda. Jangan nampak kusam, kucel, ibarat tak mandi pagi. Tentunya niscaya Anda yaitu seorang guru yang pernah ‘dicekoki’ dengan materi pelayanan prima. Praktekkan! Jangan hanya di depan pacar, istri/suami, rekan sejawat atau dengan masyarakat sekitar tapi lakukan di hadapan siswa anda, mudah-mudahan anda akan menjadi guru yang di nantikan siswa jikalau anda tidak hadir ke sekolah lantaran alasan tertentu.

6. Menyampaikan materi lewat permainan
Rupanya? Jangan dilanjutkan. Aku pernah menciptakan survey di kelasku dengan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana, diantaranya : “Pelajaran apa yang paling kau sukai?” Apa tanggapan dari mereka? Tanpa sengaja mereka setuju : “Penjas, Pak!” Kusimpulkan bahwa ternyata mereka lebih menyukai pelajaran yang disampaikan lewat permainan. Tantangan buat anda, ciptakanlah teknik pembelajaran yang dalam cara memberikan materinya dilakukan lewat permainan. Ingat! Bukan mencar ilmu sambil bermain, tapi bermain untuk mencar ilmu yang benar-benar untuk belajar. Kalau anda belum bisa menemukan teknik yang sempurna ibarat halnya saya, sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu ajak keluar semua siswa anda. Sebagai tahap awal lakukan proses pembelajaran dengan suasana santai contohnya di bawah pohon. Sayangnya cara ibarat ini hanya sesuai untuk jumlah siswa yang relatif sedikit.


7. Memeriksa setiap kiprah yang telah diberikan 
Periksalah setiap kiprah yang anda berikan kepada siswa, jangan menunda, walaupun kerja tersebut terasa memuakkan. Hargai jerih payah mereka. Berikan kebanggaan dan penghargaan yang masuk akal kepada siswa anda yang berhasil menuntaskan tugasnya dengan baik. Jangan sekali-kali membunuhnya dengan menyampaikan eksklusif kepadanya bahwa ia ‘bodoh’ ketika hasil kerjanya jeblok, mungkin cara anda memberikan materi belum sesuai untuknya. Anggap saja ia sedang lamloud (lambat louding).

8. Bertanggung jawab (berwibawa)
Bagian yang terakhir ini gampang-gampang susah lantaran tanggung jawab yang sudah kental biasanya agak sulit dipertahankan dan praktis mengendor. Ada guru yang tidak bertanggung jawab? Tidak! Semua guru bertanggung jawab. Tapi besar kecilnya tanggung jawab, itulah yang menjadi persoalan. Bertanggung jawablah anda pada hal-hal kecil dan besar yang anda lakukan. Mintalah maaf kepada siswa anda jikalau anda merasa melaksanakan kesalahan. Meminta maaf tidak menurunkan wibawa anda sebagai guru. Beritahukan alasan anda dengan rasa kesal dan jujur ketika anda tidak sanggup mengisi kelas atas lantaran tertentu. Jadilah guru yang dirindukan siswa anda, dihormati siswa anda, bukannya ‘ditakuti’ mereka.

Masih banyak lagi ciri-ciri guru yang di sukai siswa selain yang penulis postkan di atas. Masing-masing guru tentu punya cara tersendiri yang unik supaya disukai siswa. Bagaimana dengan anda?
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan membantu. Silahkan berikan komentar yang membangun dan bermanfaat.

Advertisement