Hindari Gengsi Meminta maaf kepada Anak
Tips kali ini berafiliasi akrab dengan gengsi kita sebagai orang renta dan pendidik. Sebagai orang renta kita terkadang kurang begitu memperlakukan anak layaknya orang yang patut mendapat penghargaan lebih. Begitu juga dengan pendidik di forum pendidikan anak usia dini (paud) maupun di taman kanak-kanak. Semua terkesan merasa gengsi dikala dihadapkan dengan meminta maaf kepada anak. Padahal meminta maaf yakni hal yang seharusnya dilakukan jikalau bersalah kepada siapapun tanpa terkecuali.
Meminta maaf juga sanggup menjadi media pembelajaran bagi anak. Mereka sanggup mencar ilmu bagaimana cara menghargai orang lain. Anak yang di didik dengan budaya memnita maaf akan lebih mengalami perkembangan menjadi anak yang berkarakter pengasih dan penuh kasih sayang. Dan bukankah itu yakni hal yang sangat membagakan bagi orang renta jikalau melihat anaknya tumbuh demikian. Semua itu tidak terlepas dari sosok orang tua yang senantiasa memberi pola dan teladan ihwal tata cara meminta maaf yang baik kepada anak.
Mengaku bersalah
Sadari bahwa anda telah menciptakan kesalahan, dan akui itu padanya. Inilah salah satu faktor penting dalam meminta maaf. Tak jarang ini sulit dilakukan, alasannya orangtua merasa gengsi. Lupakan gengsi, kalau memang tak ingin duduk kasus terus berlarut.
Tulus
Ketika meminta maaf, anda harus tulus. Anak akan praktis mengetahui dikala anda membohonginya ihwal hal ini. berilah Maaf yang serius." Ka..Maafin Ummi Sayaaang, ummi salah, Ummi udah menyalahkan Kaka...Ummi akan hati-hati lagi kenapa Kaka sampe mukul Azzam" padahal pengalaman ini Azzamlah yang duluan mukul kakanya, alasannya Kakanya lagi asyik nonton...tanpa sadar, sesudah azzam mukul otomatis c kaka mukul kembali adiknya, yang terlihat terakhir, Kakanya yang mukul..kakanya yang salah, padahal nggak begitu, si adiknya disini yang salah...(kasus kecil) kalo sanggup hingga nangislah kita minta maaf, biar terlihat lapang dada dan serius hehee
Tenang
Meminta maaf dalam keadaan emosi akan percuma. Kalau anda belum sanggup bersikap tenang, katakan padanya bahwa anda butuh waktu untuk sendiri, sebelum melanjutkan pembicaraan dengannya. Kemudian, pikirkan apa yang terjadi dan apa penyebabnya supaya pikiran jadi tenang.
Tepat sasaran
Katakan seruan maaf anda secara eksklusif dan dalam kalimat yang tidak berbelit-belit. Ingat, yang dimintakan maaf yakni perilaku anda yang gres saja terjadi, bukan kepribadian anda. Misalnya, mintalah maaf atas kemarahan dan ucapan anda yang kasar, bukan atas kepribadian yang emosional.
Jangan menyalahkan
Jangan balik menyalahkan anak hanya untuk membenarkan perilaku anda. Misalnya, dengan menyampaikan bahwa seandainya ia tidak malas, anda tidak akan murka terus padanya. Ini sama saja dengan tidak meminta maaf, melainkan justru menyalahkannya.
Meminta maaf
Mengatakan bahwa anda bersalah dan bertanya apakah ia mau memaafkannya akan mempermudah untuk mengungkapkan penyesalan, sekaligus menciptakan anak mencar ilmu memahami cara memperbaiki hubungan.
Evaluasi
Bersama anak, lihat kembali bagaimana anda sanggup menuntaskan duduk kasus itu dengan baik, dan sepakati cara yang akan dilakukan bila duduk kasus yang sama terjadi lagi nanti.
Lupakan
Bagaimanapun juga, anda hanya seorang manusia, yang tentu tidak tepat dan sanggup berbuat salah. Namun, jangan terus berkutat pada rasa bersalah. Setelah meminta maaf pada anak, lupakan duduk kasus tersebut dan berusahalah untuk tidak mengulanginya lagi, sama menyerupai dikala memintanya tidak mengulang kesalahan.
Jangan berlebihan
Berlebihan dan selalu meminta maaf, bahkan untuk hal-hal yang sangat sepele, justru akan menciptakan anda kehilangan wibawa. Mintalah maaf alasannya anda memang bersalah, bukan alasannya ingin berusaha menerapkan disiplin atau eksekusi yang terbilang wajar, atas kesalahannya.
Tapi sering juga Reaksi dan cara menghadapi suatu duduk kasus berbeda-beda pada setiap anak. Ada yang praktis memaafkan , tapi ada pula yang tidak, sehingga menimbulkan efek dalam jangka waktu lama, misalnya:
1. Anak kehilangan kepercayaan pada orang renta maupun orang lain
2. Anak kurang mamiliki kepercayaan diri
3. Anak tidak sanggup mengendalikan diri atau emosi.
4. Anak merasa sedih, tersisih, tersinggung dan lainnya.
5. Anak merasa tidak diperhatikan dan tidak dihargai perasaannya.
Maukah Anak kita menyerupai efek diatas....??? Tinggalkan GENGSI Sekarang juga.....smoga bermanfaat...!!
Tag : Hindari Gengsi Meminta maaf kepada Anak, Jangan Gengsi Meminta maaf kepada Anak, Jauhi Gengsi Meminta maaf kepada Anak, Mendidik anak dengan meminta maaf, Meminta maaf dalam mendidik anak, tips meminta maaf kepada anak, cara meminta maaf yang baik kepada anak, jangan ragu meminta maaf kepada anak, jangan sungkan meminta maaf kepada anak
Advertisement