Berduka, Pelajar Tasikmalaya Tewas Usai Dijotos Bapak Lawannya |
ppkn.guruindonesia.id - Lagi Terjadi, Dunia Pendidikan berduka atas insiden yang sangat memprihatinkan, perkelahian antar pelajar berujung maut. Seharusnya sebagai orang renta mengayomi, mengajarkan dan melarang anaknya untuk tidak melaksanakan tindakan-tindakan yang melanggar aturan dan norma, bukan malah ikut campur terkait dilema kenakalan dari anaknya. Beginilah Akibatnya, Nyawa Fauzi Abdul Aziz (16) tak terselamatkan ketika mendapat penangan medis di Rumah Sakit SMC Tasikmalaya. Remaja pelajar Sekolah Menengah kejuruan tersebut tewas diduga tanggapan kepala belakang membentur benda keras usai terlibat perkelahian. Korban tumbang diduga ditinju laki-laki bakir balig cukup akal inisial TM (49), yang disebut-sebut bapak dari lawannya.
Insiden kematian ini berlangsung di Kampung Kebonsalak, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (7/3) malam, pukul 19.30 WIB. Informasi dihimpun, insiden ini terjadi dipicu perselisihan antar remaja gara-gara pesta minuman keras (miras). Fauzi bersama belasan temanya berusaha mencari seorang pemuda, inisial G (19), yang terlibat cekcok usai mabuk miras. Singkatnya, perkelahian massal pecah antara Fauzi Cs dan kubu G.
Lalu TM, bapak G, bereaksi. Melihat perkelahian di bersahabat rumahnya, TM berupaya melindungi sang anak. Sejumlah saksi melihat Fauzi dan TM sempat berkelahi. "Saling pukul, berantem. Korban jatuh. Korban ketika itu enggak berdarah," ucap Susi Wahyuni, warga setempat sekaligus saksi mata, ketika ditemui di lokasi kejadian, Jumat (9/3/2019).
Keributan berlangsung singkat. Fauzi yang tak sadarkan diri diboyong teman-temannya ke RS SMC Tasikmalaya. Dia diduga luka kepala belakang sehabis roboh dipukul kemudian menimpa kerikil besar di bersahabat terusan air.
"Fauzi meninggal di rumah sakit, sekitar jam 12 malam (Kamis). Dia kelas satu SMK," kata Dian, abang Fauzi, di RSUD Dr Soekardjo Tasikmalaya.
Polisi menyelidik insiden kematian tersebut dengan menggelar olah daerah insiden kasus (TKP). Sejumlah saksi didengar keterangannya. Selain menyidik saksi, polisi dokumentasikan TKP dan mengamankan sebongkah batu.
Kapolsek Singaparna Kompol Budiman menjelaskan masalah ini dipicu perseteruan Fauzi dengan G. "Ada ribut-ribut kemudian terjadi perkelahian. Korban dan pelaku tabrak jotos. Kaprikornus awalnya ini yang punya dilema itu anaknya (G anak TM dengan korban)," ucap Budiman.
Menurut Budiman, TM berupaya menuntaskan dilema melibatkan sang anaknya tersebut dengan Fauzi Cs. Tetapi hal tersebut menyebabkan salah paham sampai berujung keributan. "Rencananya pelaku mau melerai. Tapi masalahnya jadi lain, malah beliau (TM) yang jadi pelaku. Korban dipukul (tangan kosong) oleh pelaku, enggak pakai alat," tutur Budiman.
Guna kepentingan penyelidikan, berdasarkan Budiman, mayat Fauzi dibawa ke RSUD Dr Soekardjo untuk autopsi.
Kini polisi menyidik TM berkaitan insiden tersebut. "Kami bekerja cepat amankan pelaku, dan masih kita mintai keterangan. Awalnya korban menyerang ke rumah anak pelaku. Lalu pelaku pukul Fauzi sampai akibatnya meninggal," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Pribadi Atma.
Di hadapan polisi, TM mengelak tuduhan menjadi biang penyebab tewasnya Fauzi. Dia berdalih membela anaknya, G, yang sempat dianiaya sahabat korban. Malam insiden itu, TM menuturkan, justru Fauzi dan temanya-temanya menantangnya sampai terlibat perkelahian.
"Saya emosi lihat anak saya lari, ngaku dipukuli sahabat korban. Spontanitas naluri kebapakan saya keluar dan saya hadapi mereka," ujar TM kepada penyidik.
Meski terlibat tabrak jotos, berdasarkan Titi, korban justru tak sadarkan diri tanggapan terjatuh dan kepala belakang membentur kerikil besar. "Dia (Fauzi) tak sadarkan dirinya sehabis jatuh. Kepalanya kena batu. Sebelumnya beliau melawan dan pukul saya juga" ucap Tito.
Semoga Kejadian ini tidak terulang lagi dimanapun dan kapanpun.
Advertisement