-->

Cara Meningkatkan Gairah Berguru Siswa

Cara Meningkatkan Gairah Berguru Siswa
Cara Meningkatkan Gairah Berguru Siswa
 Sebuah fenomena kenyataan ramalan Alvin Toffler perihal arus gelombang ketiga dalam kehid Cara Meningkatkan Gairah Belajar Siswa
Cara Meningkatkan Gairah Belajar Siswa
ppkn.guruindonesia.id - Sebuah fenomena kenyataan ramalan Alvin Toffler perihal arus gelombang ketiga dalam kehidupan, Dunia gosip ini kini di kenal dengan dunia maya. Akhir-akhir ini, tidak sedikit orang tua, atau guru-guru sendiri menyaksikan contoh sikap siswa siswi yang betah memandang monitor untuk menjelajah dunia berjam-jam.

Sejalan dengan dunia maya itu, ada sebuah tantangan guru atau sekolah yang kalah dalam menggairahkan semangat berguru di kelas jikalau dibandingkan siswa-siwsi sendiri dalam mencari gosip atau ilmu pengetahuan. Inilah sebuah dilema jikalau tidak dipikirkan secara pedagogis oleh guru atau sekolah.

Dalam abad informasi, semua serba tersedia ibarat warung puja sera. Dengan hadirnya teknologi internet, siapa pun bisa menjelajah dunia tanpa batas. Ini termasuk pencarian gosip terkait dengan ilmu pengetahuam. Ini merupakan sebuah tantangan bagi guru di mana saja dalam perjuangan menggairahkan semangat berguru di kelas. Bagimana siswa-siswinya juga betah dengan “barang dagangannya” di kelas.

Bayangkan saja, jikalau kita amati, seorang siswa bisa memelototi layar monitor menjelajah banyak sekali gosip dengan media internet. Bisa membuka google, yahoo, youtube, dan sarana komunikasi maya lainnya. Apa lagi dengan hadirnya media jejaring sosial, contohnya facebook, twitter, linkedln, dan lain-lain.

Semua media itu sangat membantu, alias menawarkan fasilitas. Dalam dunia pendidikan, media tersebut benar-benar memfasilitasi semua orang. Dengan media gosip internet, semua siswa dan mahasiswa bisa memeroleh gosip yang diinginkan. Cara pencariannya benar-benar menciptakan mereka bergairah.

Itulah sebuah fenomena yang sekaligus menjadi tantangan seorang guru. Bagaimana sisasat guru dalam membuatkan kepiawaiannya dengan ilmu pedagogis mereka semoga siswa-siswwnya bisa kasar dalam berguru di dalam kelas ibarat ketika anak didik mereka menjelajah gosip di internet.

Akan menajdi dilema jikalau penemuan mengajar guru hanya terpanah pada alat tulis di meja dan papan tulis serta penghapus. Media ini terang sudah sangat tradisional dan lebih membosankan dibanding dengan media youtube, google, yahoo, dan sejenisnya. Terus terang saja, bisa terjadi manakala seorang guru hanya memakai satu rujukan saja. Kemudian, siswa-siswinya sudah menjelajah dunia maya dengan banyak sekali gosip yang lebih up-to-date daripada bahan yang disajikan gurunya.

Dari sini, bisa ditebak apa yang terjadi dengan proses pendidikan dan pengajaran di kelas. Siswa siswi cenderung jenuh dan kurang bergairah. Ini disebabkan adanya lebih cepatnya gosip yang sudah diperoleh anak didik dengan banyak sekali gosip dan warna warni. Namun, apa yang disajikan oleh guru di kelas bisa terjadi sebaliknya. Kurang memberi gairah semangat berguru siswa.


Beberapa waktu silam, marak kegiatan pembagian laptop untuk guru. Namun, tidak sedikit proyek ini risikonya banyak disoroti oleh publik terkait dengan tender dan pemanfaatanya. Sebenarnya, kegiatan lap top untuk guru ditujukan untuk mengimbangi kejenuhan proses berguru mengajar.

Dengan kegiatan lap top untuk guru, bisa diprogramkan juga penguasaan dunia maya oleh guru. Ini bergotong-royong bisa menawarkan solusi bagi guru semoga mereka bisa menawarkan variasi bahan yang lebih menggairahkan siswa-siswinya. Sebuah tantangan bagi guru ketika ini yakni bagimana bisa menawarkan gairah lebih daripada anak didiknya menjelajah dunia maya.

Dalam ilmu pendidikan, kemampuan pedagogis merupakan salah satu dari empat kemampuan yang dimiliki. Salah satu unsur yang menonjol dalam ilmu pedagogis yakni memberi semangat atau motivasi berguru pada anak didik. Namun, tantangannya kini sudah memberi dampak besar pada tuntutan kemampuan guru.

Tuntutan itu sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi dengan adanya masyarakat maya. Dalam masyarakat maya, siapa pun bisa menggapai segala gosip dengan gampang terkait dengan bahan bimbing yang diajarkan guru di kelas. Ini bisa diakui oleh siapa saja, bahwa tantangan gres yang berat yakni seni administrasi guru mengajar untuk bisa lebih kasar dibanding dengan siswa ketika menjelajah dunia maya.


Solusi itu yakni diharapkan pembiasaan guru untuk mengubah sikap gemar juga menjelajah dunia maya. Di samping itu, diharapkan pula pendalaman kemampuan pedagogis semoga apa yang disampaikan di kelas menjadi lebih menarik. Dengan demikian, kondisi proses berguru mengajar (PBM) di kelas bisa menajdi daya magnet yang lebih daripada penjelajahan dunia maya.

Namun, apa pun yang dilakukan di kelas oleh guru, masih menjadi tantangan berat lantaran keberadaan dunia maya melalui media inetrnet, terang mengubah sikap dan gaya hidup anak cukup umur usia sekolah. 

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat. Berikah komentar dan masukan yang membangun
Advertisement