-->

Tips Meningkatkan Konsentrasi Berguru Anak

Tips Meningkatkan Konsentrasi Berguru Anak
Tips Meningkatkan Konsentrasi Berguru Anak
Tips Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak Tips Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak
Tips Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak
ppkn.guruindonesia.id - Banyak siswa mengalami kesulitan berkonsentrasi ketika belajar, apalagi jikalau harus mempelajari bahan yang tidak disukai dan Rumit. Saat sekolah, beberapa siswa menganggap berguru merupakan kegiatan yang kurang menyenangkan, tetapi jangan biarkan hal ini menjadi kendala. Dengan ketekunan dan penerapan teknik berguru yang efektif dan maksimal.

ironisnya, banyak ditemui pula seorang siswa yang sebelumnya mempunyai prestasi baik, tiba-tiba kehilangan Minat dalam belajar. Harapan Guru dan orang bau tanah yaitu semoga prestasi mereka semakin meningkat, malah sebaliknya, ternyata anak mempunyai permasalahan dalam konsentrasi dalam belajar.

Kesulitan konsentrasi berguru pada anak sanggup di indikasikan bahwa perhatian mereka gampang terpecah atau gampang teralih. Anak sulit untuk fokus dalam memperhatikan sesuatu hal. Perlahan, perhatian anak sudah berubah dan itu terjadi pada semua hal. Akan tetapi, Bapak/Ibu Guru dan Orang Tua gres sanggup menyimpulkan bahwa anaknya mengalami duduk kasus sulit konsentrasi.

Gejala menyerupai ini sebaiknya disikapi oleh setiap Guru dan orang bau tanah dengan bijaksana. Guru dan Orang Tua hendaknya tidak pribadi menyimpulkan bahwa anaknya mengalami gangguan konsentrasi, lantaran mereka memang sedang mengalami perkembangan dan berada pada tahap bahagia untuk menjelajahi dunia mereka serta mengeksplorasi hal-hal gres yang ada di sekitarnya.

Selain itu Mereka juga sedang dalam proses berguru untuk berpikir dan menganalisa alasannya yaitu akibat. Hal ini terkadang tampak biasa di mata orang dewasa, akan tetapi bagi anak ini merupakan hal yang indah. Saya akan menunjukkan beberapa hal yang sanggup membantu Bapak Ibu Guru dan Orang Tua untuk meningkatkan konsentrasi pada anak, berikut cara meningkatkan konsetrasi pada anak, di antaranya : 

1. Waktu Istirahat Cukup
Ketika tubuh/fisik anak sudah lelah, jangan dipaksakan untuk terus belajar. Biarkan sementara anak beristirahat yang cukup lantaran bila dipaksakan pun, berguru tidak akan optimal. Misalnya ketika mereka pulang sekolah, usahakan dan biasakan semoga anak tidur siang walau hanya 1-2 jam. Selain itu, atur waktu tidur malam mereka, jangan hingga terlalu larut/malam. Anak yang kurang teratur tidur pada malam hari akan mempengaruhi konsentrasi berguru pada keesokan harinya.

2. Mengontrol Pola Makan Sehat
Pola makan sehat sangat penting lantaran besar lengan berkuasa terhadap daya konsentrasi anak. Hindari dan kurangi mengkonsumsi makanan yang mengandung gula terlalu tinggi. Sebab Memiliki kadar gula yang tinggi dalam sistem tubuh sanggup mengakibatkan sistem tubuh gampang terganggu, contohnya gampang mengantuk dan lesu.

selain itu Kurangi pula makanan yang berlemak, perbanyak mengkonsumsi protein tanpa lemak menyerupai telur, protein yang tinggi akan besar lengan berkuasa pada fungsi otak dopamin, yaitu untuk meningkatkan konsentrasi lebih mudah. Selain itu, sebagai penunjang untuk kecerdasan otak anak, berikan mereka nutrisi yang baik dan seimbang.

3. Olahraga Teratur
Lakukan secara rutin dengan Meningkatkan acara fisik anak dengan kegiatan yang menyenangkan bagi mereka, menyerupai bersepeda dan bermain bola. Ketika anak melaksanakan acara fisik, darah akan dipompa dan kirim ke otak, sehingga otak anak terangsang dan sanggup meningkatkan konsentrasi mereka.

4. Batasi Waktu Menonton TV
Apapun yang namanya berlebihan memang tidak baik. Inilah yang dialami oleh sebagian besar anak zaman sekarang, yaitu sering dan bahagia bermain gadget serta bahagia menghabiskan waktu di depan televisi. Terlalu banyak main games dan menonton televisi sanggup menciptakan anak pasif dari melaksanakan kegiatan intelektual dan fisik mereka, menyerupai membaca, mengerjakan PR, bermain di luar, berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman-teman serta keluarga.

Terkadang mereka cenderung menjadi anak yang tidak peduli dengan lingkungannya. Sebaiknya Bapak/Ibu Guru dan orang Tua juga jangan meletakkan televisi di kamar. Apalagi anak hingga tertidur dan televisi dibiarkan terus menyala, lantaran bunyi dan radiasi televisi akan mempengaruhi kualitas tidur anak. Sehingga sanggup besar lengan berkuasa pada konsentrasi mereka.

BACA JUGA : 

5. Deteksi Kesehatan Anak Sejak Dini
Ketika Anak yang mengalami kesulitan konsentrasi sebaiknya diteliti dan diperiksa kesehatannya. Tidak menutup kemungkinan ternyata mereka sedang merasa lapar dan haus tetapi tidak diungkapkan, Terkadang duduk kasus sepele, menyerupai sariawan juga sanggup mengganggu konsentrasi mereka.

Bapak/Ibu Guru dan Orang Tua juga harus peka dengan kondisi anak, apakah anak mengalami anemia atau duduk kasus dengan kelenjarnya. Masalah pendengaran dan penglihatan juga sangat perlu diwaspadai. Khawatir anak sulit konsentrasi lantaran ada sesuatu hal di telinganya sehingga mereka membutuhkan alat bantu dengar atau anak sulit untuk melihat goresan pena di papan tulis sehingga mereka butuh kacamata.

6. Berikan Kepercayaan pada Anak
Kita harus perduli dengan prestasi dan perkembangan berguru anak di Sekolah Barangkali anak Anda termasuk salah satu anak yang berprestasi di sekolah, tetapi tiba-tiba menjadi menurun prestasinya. Hal ini bisa jadi lantaran anak bosan dengan bahan pelajarannya atau mereka gagal dalam mata pelajaran itu. Sebaiknya, Bapak/Ibu Guru dan orang Tua tetap memberi motivasi pada anak untuk bertahan. Tunjukkan kepadanya bahwa Anda mempunyai iktikad penuh bahwa anak Anda bisa melakukannya.

7. Berikan Pujian dan Penghargaan
Keberhasilan anak dalam melaksanakan sesuatu, mulai dari hal sekecil apapun sebaiknya diberikan penghargaan. Tidak harus berupa barang, tetapi pujian, ekspresi wajah dan gerakan tubuh Anda akan membantu anak semakin termotivasi untuk melaksanakan yang lebih baik lagi.

Suatu hal yang berhasil dilakukan anak, mungkin akan tampak biasa apabila dilakukan oleh orang dewasa, tetapi bagi mereka, usahanya tersebut khususnya dalam berkonsentrasi, yaitu hal yang sangat bermakna. Misalnya, berikanlah legalisasi dari Guru/Orang Tua akan Tugas yang ia kerjakan secara maksimal.

8. Komunikasi dua arah
Sama halnya orang dewasa, Salah satu penyebab anak sulit berkonsentrasi lantaran adanya duduk kasus yang mengganggu pikiran mereka. Hal ini sanggup menyumbat konsentrasinya, dan akan cair hingga mereka berhasil untuk mengeluarkan hal yang sedang dipikirkannya tersebut. Buatlah komunikasi dua arah yang baik. Telusuri apa yang mengganjal pikiran mereka. Ayah bunda sanggup menjadi pendengar yang baik dan penanya aktif. Misalnya apa yang terjadi hari ini di sekolah.

Komunikasi juga sanggup dilakukan dalam hal menggali mimpi/cita-cita anak. Pemahaman kenapa konsentrasi, khususnya dalam berguru diharapkan oleh mereka harus disampaikan oleh ayah bunda. Setiap anak harus berani bermimpi dan harus mempunyai mimpi. Jika anak ingin menjadi dokter, ingin jadi menteri yang jujur, ingin jadi anggota dewan yang luhur, atau ingin menjadi guru yang mempunyai banyak anak didik, maka anak akan fokus untuk menggapai mimpinya itu. Ajak mereka berpacu untuk meraih masa depan yang dicita-citakan.

9. Lingkungan Belajar yang Kondusif
Konsentrasi berguru sanggup dipengaruhi oleh situasi dan lingkungan yang kondusif. Buatlah daerah berguru anak yang nyaman dan sesuai dengan tipe belajarnya. Ada anak yang bahagia berguru dengan diiringi musik, tetapi ada juga yang sanggup berkonsentrasi bila suasana hening, sunyi, tidak ada gangguan bunyi apapun.

Posisi tubuh juga mempengaruhi konsentrasi belajar. Sebaiknya jangan dengan posisi yang salah, menyerupai tiduran, tubuh membungkuk sambil meletakkan kepala di atas meja atau sambil nonton tv. Belajarlah dengan posisi duduk di meja berguru dan dingklik yang menciptakan anak nyaman untuk belajar.

Nah, jadi kekhawatiran Bapak/Ibu Guru dan Orang Tua dengan anak yang sulit konsentrasi bukanlah harga mati yang tidak sanggup terselesaikan. Ini sanggup ditangani asalkan Ayah bunda mau berusaha dengan banyak sekali cara. Jangan sia-siakan usia emas mereka. Seperti diungkapkan oleh Ellen Galinsky dalam bukunya “Mind in, Make” bahwa anak yang mempunyai konsentrasi baik dan kontrol diri pada usia sekolah lebih penting dalam mencapai keberhasilan akademisnya dibandingkan dengan intelegent quotation (IQ).

Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan membantu. Berikan komentar dan masukan yang membangun dan bermanfaat/

BACA JUGA : 
Advertisement