Iran ialah negara penuh pesona. Iran ialah negara bau tanah dan dikenal sebagai the Cradle of Civilization. Iran sudah maju dan mengenal fermentasi anggur 3.000 tahun sebelum Prancis melaksanakan hal yang sama. Iran sudah membangun daerah permandian megah pada dikala orang-orang Eropah masih bersembunyi di balik gua-gua tanah liat. Iran ialah tanah peradaban. Iran hingga hari ini masih memelihara tradisi dan peninggalan sejarah dan budaya mereka. Ada bangunan Masjid al- Jami' di Isfahan yang sudah berumur 5.000 tahun lalu. Masjid ini dulunya ialah daerah penyembahan berhala bagi agama Zoroaster. Di samping masjid ini ada makam al-'allamah al Majlisy penulis kitab Tafsir Bihar al-Anwar yang berjumlah 110 jilid itu. Ada juga jembatan Siusyehpool yang tiangnya berjumlah 33 tiang. Jembatan ini masih berdiri kokoh dan berfungsi layaknya jembatan modern. Karena sudah menjadi cagar budaya dunia yang harus dilindungi, jembatan ini sudah menjadi obyek wisata. Jembatan ini sudah berumur sekitar 400 tahun. Ada banyak tokoh filosof, sufi, seminan, dan saintis lahir dari tanah Iran. Ibnu al Muqaffa dan Mullah Shadra ( 1571-1637) ialah dua tokoh yang berhasil memadukan antara filsafat barat dengan Islam. Nama- nama tenar dalam sains dan teknologi serta kedokteran menyerupai al Razi dan ibnu Sina dalam bidang kedokteran, Ibnu Haitsam bidan optik, Jabir ibn Hayyan dalam bidang kimia. Mereka ini ialah ilmuan kelahiran Iran. Bahkan Imam al- Ghazali, tokoh dan pemikir sunni kaliber dunia lahir dan wafat di Thus, negeri Iran. Tokoh tafsir kawakan, Ibnu Jarir al- Thabary juga lahir di Thabaristan, juga wilayah kekuasaan Iran ( Persia). Lewat Iran, banyak sekali pemikir dunia terinspirasi kata-kata Sa'di Sirozi, Fariduddin al Aththar, Tabriz, al Raghib al Asfahany, Hafiz, Jami, Jalaluddin Rumi, Firdausi, dan Omar Khayyam. Iran juga ialah negara yang paling tahan berperang. Ada buku yang menyebutkan bahwa sejarah panjang Iran dalam berperang melewati 2.500 tahun. Anehnya, hingga kini negara Iran masih tegak, baik dari segi ekonomi, politik dan terlebih lagi bidang fatwa filsafat dan teknomologi. Teknologi nuklir Iran termasuk ditakuti negara- negara barat bahkan Amerika sekalipun. Iran ialah sedikit dari negara Islam yang bangun dari kesulitan. Capaian Iran hingga hari ini tetap saja mencengangkan. Di tengah embargo Amerika yang berkepanjangan, Iran masih sanggup memproduksi pangan sendiri, bahan- materi tekstil yang berkualitas tinggi, memelihara tradisi dan legasi Persia yang sudah berabad-abad lamanya, pemerintahnya masih sanggup membangun sejumlah kemudahan umum menyerupai transportasi umum, rumah sakit, jalan raya. Dan yang mencengangkan ialah angka partisipasi agresif (APK) Iran mencapai 92 persen dari total penduduk. Itu berarti, hampir semua usia sekolah dan kuliah terlayani pendidikannya. Prof A'rafi, rektor Universitas Al Mushthafa Qum menyebutkan bahwa 1/10 pemikir dunia ialah orang Iran. Dalam banyak sekali bidang, Iran masih unggul di banding dengan negara-negara muslim lainnya, menyerupai nuklir, kedokteran, dan kesehatan masyarakat, dst. Hal yang menarik ialah cara berpakaian orang Iran. Pasca revolusi Islam Iran yang digerakkan oleh Ayatullah Ruhullah Imam Ali Khomeiny, semua perempuan Iran, baik muslimah ataupun non muslimah wajib menggunakan jilbab. Hanya saja, bagi penganut Zoroaster dan atau Kristen, biasanya hanya menggunakan kerudung yang menutupi sebagian kalanya. Mereka tidak berpakaian cadar sebagaimana lazimnya perempuan muslimah pada umumnya. Dari jauh, kita sudah sanggup menduga dan membedakan antara perempuan muslimah dan non muslimah. Walhasil, jilbab, kerudung, atau cadar juga mengikuti tren masing-masing wilayah. Cadar perempuan Iran berbeda dengan dengan jilbab di Arab Saudi. Dan lebih berbeda lagi dengan jilbab Pakistan dan Afghanistan. Pilih yang mana?
Advertisement